PENGINGAT WAKTU

MY FAMILY

NARUTO SLIDE

MESIN PENCARI GUE

Kamis, 01 Mei 2008

PROFIL JIRAIYA


Umur 50-51 in Part I 53 in Part II
Tanggal lahir
11 November
Desa Konohagakure (Desa Daun Tersembunyi)
Golongan darah B
Warna mata
Hitam
Warna rambut
Putih
Tinggi 191.2 cm
Berat 87.5 kg
Rekan Tsunade, Orochimaru, Sarutobi.
Informasi
Tingkatan Sannin

Latar belakang
Karakteristik
Jiraiya memiliki karakteristik yang unik dan mencolok. Dengan mudah orang bisa mengenalinya. Rambut putihnya yang amat panjang dan mirip duri, mukanya yang dicat seperti pementas
kabuki dan badannya yang besar, serta kelakuannya yang super mesum dengan mudah dikenali semua orang. Badannya besar dan tinggi, sehingga ia mudah dikenali jika berdiri diantara orang-orang.

Kemampuan
Jiraiya, sebagai sannin memiliki simpanan jutsu yang amat banyak. Saat pertama muncul, dia sudah mengeluarkan Kuchiyose no Jutsu, jurus legenda yang hanya dikuasai beberapa orang. Pengetahuan dan penguasaan atas segel gaib/fuuinjutsu juga amat luas, salah satu contohnya ialah ketika dia melepas segel gaib pemberian
Orochimaru. Koleksi jutsunya juga sangat banyak, seperti jutsu gabungan antara dia dan Gamabunta, jutsu-jutsu elemen tanah dan mungkin masih banyak lagi yang lain.
Kemampuan aslinya dikeluarkan ketika cerita masuk di part II, ketika Jiraiya berhadapan langsung dengan ketua Akatsuki alias Pein. Dia ditunjukkan menguasai berbagai jutsu atau jurus yang berhubungan dengean segel, pemanggilan kodok dan jurus ninjutsu. Jurus andalan Jiraiya sejauh ini adalah Rasengan mirip kepunyaan
Naruto hanya saja lebih besar dan jurus pemanggilan tetua kodok "kakek" dan "nenek", yang bertengger di pundak Jiraiya dan bisa membantunya dalam pertempuran, mereka juga sangat membantu dalam meloloskan Jiraiya dari keadaan bahaya. Jurus terkuat pasangan kodok itu ialah genjutsu atau ilmu ilusi yang membuat lawannya terperangkap dalam kubah air dalam alam bawah sadar, sementara Jiraiya membunuh lawannya di dunia nyata.

Kemunculan Jiraiya
Jiraiya pertamakali muncul ketika
Naruto sedang berlatih pengontrolan chakra bersama guru Ebisu. Guru ebisu yang melihat orang tua mencurigakan dan langsung menyerang orang tersebut, tetapi ia dengan mudah dapat dilumpuhkan dengan kuchiyose milik orang tersebut; yang tidak lain adalah Jiraiya. Naruto yang kesal karena latihannya diganggu meminta pertanggungjawaban kepada jiraiya untuk melatihnya. Jiraiya lalu menyadari kenapa Naruto sulit mengontrol chakra miliknya. Ini disebabkan oleh segel yang diberikan oleh Orochimaru ketika ujian chuunin berlangsung. Jiraiya lalu melepas segel itu dan membuat Naruto bisa mengontrol chakra miliknya dengan benar. Naruto lalu diajarkan memanggil kuchiyose, yang berjenis katak, sama seperti Jiraiya dan Hokage ke-4. Ketika penyerangan berlangsung, Jiraiya membantu konoha untuk menghalau ular-ular milik Orochimaru.

Pencarian Tsunade
Setelah kekacauan selesai, Konoha yang jabatan hokagenya kosong mencari pengganti baru. Jiraiya yang ditawarkan untuk menjadi Hokage menolak, dia mengajukan satu nama,
Tsunade . Jiraiya dan Naruto lalu mencari kemana tsunade, sambil melatih Naruto dan mengajarinya jurus legendaris Rasengan. Ditengah perjalanan, mereka bertemu Itachi dan Kisame. Beruntung, Jiraiya berhasil mengalahkan dan mengusir mereka berdua, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah Jiraiya bertemu dengan Tsunade, dia mengutarakan maksudnya. Tetapi Tsunade telah bertemu dengan Orochimaru dan meracuni Jiraiya sampai tidak bisa mengontrol chakra miliknya dengan benar. Ternyata Tsunade tidak berniat memenuhi tawaran Orochimaru. Mereka lalu bertarung dengan sengit. Orochimaru yang didesak oleh Jiraiya, Naruto, dan Tsunade akhirnya melarikan diri.

Part II: Shippuden
Jiraiya pertamakali muncul pada paruh kedua cerita ketika ia mengembalikan Naruto ke tim ninja
Konoha. Dia berpesan pada Naruto agar berhati-hati dalam prjalanannya karena akan diincar oleh Akatsuki karena siluman didalam tubuhnya. Dia lalu menghilang selama beberapa lama dan akhirnya muncul lagi ketika cerita mulai menyibak siapa sebenarnya pempmin Akatsuki itu.
Jiraiya lalu pergi ke desa Hujan dan menyelidiki siapa sebenarnya ketua Akatsuki. Dia menyamar menjadi bartender dan menangkap dua orang
shinobi desa tersebut dan menginterogasinya. Akhirnya diketahui kalau ketua Akatsuki bernama Pein/Pain, yang sangat kuat dan dianggap dewa oleh mereka. Jiraiya lalu keluar dari persembunyiannya tetapi dihadang oleh Konan, seorang wanita anggota Akatsuki juga, di masa lalunya merupakan murid Jiraiya pada masa peperangan dengan desa Hujan. Dia dengan mudah melumpuhkan Konan, tetapi pertarungan diinterupsi dengan kehadiran Pein, yang juga murid Jiraiya dulu dikenal dengan nama Nagato. Jiraiya lalu berusaha mengorek keterangan dari Pein, tetapi yang bersangkutan menjawab dengan keras kepala dan berujung pertarungan.
Sampai chapter 381, belum ada kepastian akhir dari pertarungan antara Jiraiya vs Pein.
[1]

Tidak ada komentar:

 

Dibuat oleh :

Aris Munandar smkn2kuripan